Rabu, 01 Mei 2019

TEKNIK DASAR MENYELAM



1.  Teknik berenang
Hasil gambar untuk teknik berenangBerenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.  

2.  Masker clearing


Hasil gambar untuk mask clearing divingFungsi :
Membersihkan masker dari embun atau objek lain yang menghalangi penglihatan, tanpa perlu membersihkan masker diatas permukaan air atau melepas masker dari kepala.

Penjelasan :
Untk snorkeling/skin diving, teknik masker clearing selalu diiringi dengan snorkel clearing. Oleh karena itu sebaiknya kita selalu menyisakan napas diparu-paru kita pada saat melakukan masker clearing, agar kita dapat melakukan snorkel clearing jikalau kita membutuhkan napas tambahan untuk menuntaskan masker clearing tersebut. Hal ini tidak berlaku apabila kita melakukan masker clearing saat SCUBA diving, sebab saat SCUBA kita akan memperoleh napas dari tabung oksigen.
Metode masker clearing ada berbagai macam, tetapi yang akan dijelaskan disini hanya 2, yakni masker clearing dengan 1 tabung tangan dan masker clearing dengan 2 tangan.





3.  Regulator Recovery

Hasil gambar untuk regulator recoveryTeknik yang dilakukan apabila terlepas saat menyelam. Tidak perlu panik, kita dapat mengatasinya dengan cara menggapai ujung regulator yang tersambung dengan tabung, kemudian menelusuri hingga bagian terpegang.








4.  Safety Stop


Hasil gambar untuk teknik naik ke permukaanTeknik naik ke permukaan air yang dilakukan secara perlahan, tidak boleh terlalu cepat. Tujuan dari ini adalah untuk menetralisir kadar nitrogen dalam tubuh kita. Selama naik ke permukaan, kita juga harus memperhatikan kondisi permukaan, mengetahui posisi kapal, dan melepas.










5.  Teknik Wading Entry


water entry for scuba divers
Teknik wading entry adalah teknik masuk kedalam air dengan berjalan dari tepi pantai. Sekilas tampak mudah menggunakan teknik ini, namun jangan lupa anda telah menggunakan peralatan scuba mulai dari BCD, regulator, tabung, masker diving, snorkel, fin dan pemberat. Pastikan seluruh peralatan scuba mulai dari BCD, regulator dan tabung telah terpasang pada tubuh anda dan berkerja dengan sempurna. Jangan lupa gunakan masker diving dan snorkel juga dengan benar. Isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung ketika berjalan ke arah tengah laut. Jika anda menggunakan fin pastikan anda berjalan mundur ke arah tengah laut atau anda dapat menggunakan booties terlebih dahulu dan mengikatkan fin pada tali BCD anda. Berjalanlah perlahan-lahan ke arah tengah laut. Tidak usah takut jika tiba-tiba anda tenggelam. BCD akan menjaga anda tetap mengapung. Setelah anda berada ditengah laut dimana kaki anda sudah tidak menyentuh dasar laut, gunakan fin anda dan berenanglah ke arah tengah laut dengan menggunakan gaya back-turtle (seperti gaya punggung dengan tabung berada di bawah). Setelah mencapai koordinat yang tepat maka lepas snorkel anda dan ganti dengan mouthpiece anda. Pastikan semua alat selam anda tetap terpasang ditubuh anda dengan benar dan berfungsi dengan sempurna. Jika tidak ada masalah berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah kurangi udara dalam BCD supaya secara perlahan-lahan.

6.  Teknik Seated Entry


water entry for scuba diversTeknik Seated Entry biasa dikenal dengan teknik masuk air dengan duduk. Teknik ini biasa digunakan ketika anda belajar diving di kolam renang atau ketika anda diving dengan awal entry dari kapal boat. Teknik ini sangat sederhana sekali yaitu dengan duduk di pinggir kolam/boat dengan kaki masuk air terlebih dahulu. Kemudian masuklah ke dalam air secara perlahan-lahan dengan menaruh tumpuan badan pada kedua tangan anda di tembok kolam atau pinggir boat. Setelah masuk kedalam air isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung tanpa perlu mengayuhkan kaki. Pastikan semua alat scuba anda tetap terpasang ditubuh dengan benar dan berfungsi dengan sempurna. Jika tidak ada masalah berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah kurangi udara dalam BCD supaya secara perlahan-lahan.



7. Teknik Giant Stride


water entry for scuba divers
Teknik giant stride yaitu masuk kedalam air dengan cara seperti melangkah mengawang diatas air. Teknik ini bisa digunakan ketika belajar diving di kolam renang atau penyelaman dari atas kapal boat maupun kapal pesiar dan dari atas pesawat terbang. Pastikan semua peralatan scuba telah terpasang di badan anda dengan dan berkerja dengan benar. Gunakan masker diving, mouthpieces dan fin. berdirilah di tepi kolam renang atau di kapal boat. Tangan kanan menekan masker untuk menghindari air masuk pada masker ketika anda menyentuh permukaan air. bila perlu gigitlah mouthpieces anda untuk mencegah ikut terlepas. Kepala menunduk melihat fin anda, cara untuk menghindari terlepasnya masker ketika anda menyentuh permukaan air. Tangan kiri memegang tabung dibelakang punggung. Kemudian kaki kanan melangkah ke atas air dan langsung tarik kaki kiri anda untuk sejajar dengan kaki kanan anda. Pastikan anda masuk dengan posisi berdiri dengan kedua kaki sejajar. Setelah anda masuk kedalam air tetap tenang dan kayuhlah kaki anda kepermukaan air. Kemudian isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung. Kontrol dan cek semua peralatan scuba anda apakah tetap terpasang pada tubuh anda dengan benar dan tetap dapat berkerja dengan sempurna. Jika semua dalam kondisi baik maka berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah menyelam dengan mengurangi udara dalam BCD secara perlahan-lahan.


8. Teknik Back-Roll Entry


water entry for scuba divers
Teknik back roll adalah teknik favorit yang sering digunakan para penyelam ketika menyelam dari atas kapal boat. Cara melakukan teknik ini adalah gunakan seluruh peralatan scuba dengan benar. Pasang masker dan mouthpieces anda. Duduk di tepi kolam atau kapal boat dengan membelakangi air. Seperti giant-stride, tangan kanan menekan masker untuk mencegah air masuk ke masker ketika anda menyentuh air, tangan kiri memegang tabung untuk mencegah tabung terlepas dari BCD dan kepala menunduk melihat fin. Setelah semua siap maka lemparkan kaki anda ke atas seperti anda melakukan gerakan koprol Pastikan tabung berada di bawah anda dan menyentuh permukaan air terlebihdahulu (pastikan kepala anda tetap menunduk) dan kaki tetap berada diatas. Setelah masuk kedalam air diamlah sejenak kemudian putarlah tubuh anda kesamping atau ke atas (seperti gerakan salto ke depan) untuk memposisikan kaki anda dibawah tubuh anda. kayuhlah kaki anda supaya anda kembali kepermukaan air. Isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung tanpa mengayuhkan kaki. Kontrol dan cek semua peralatan scuba anda apakah tetap terpasang pada tubuh anda dengan benar dan tetap dapat berkerja dengan sempurna. Jika semua dalam kondisi baik maka berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah menyelam dengan mengurangi udara dalam BCD secara perlahan-lahan.


9.  Ekualisasi

Hasil gambar untuk ekualisasi divingTeknik ketika saat kita menyelam, tekanan udara dari luar akan menekan gendang telinga kita dan membuat telinga terasa sakit. Caranya dengan menjepit hidung dan menghembuskan udara melalui hidung. Selain itu dapat juga dilakukan dengan menelan ludah atau menggerak-gerakan rahang









DAFTAR PUSTAKA

Budiono. S., Jusuf, RMS., Pusparini A, Hiperkes & KK, Higiene Perusahaan, Ergonomi,
Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja. Edisi Kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, 2003: p.245- 75.
Dinas Kesehatan Angkatan Laut, Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik, 2000, Jakarta:
Dinas Kesehatan Angkatan Laut.
Germompre, P., The Medical Risk of Underwater diving and Their Control. International Sport
Med Journal, 2006. 7(2).
Maulana, 0 dan A. Susanto 1989 a. Macam-macam penyelaman. Simposium sehari
penyelaman dengan aman. Jakarta, 19Februaril989,8hal.
Sukmajaya, A., Faktor yang berhubungan dengan penyakit dekompresi pada penyelam profesional
dan penyelam tradisional di Gili Matra Kabupaten Lombok Utara Propinsi NTB. 2010,
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Wahab, C., Budiningsih, and M. Guritno, Decompression sickness among Maroami diving
fisherman in Jakarta. Med. J. Indonesia, 2008. 17(3): p.197-201.